Pentingnya keseimbangan antara iq,eq dan sq
umumnya orang beranggapan hasi tes IQ berkaitan dengan kecerdasan.anak ber IQ 130 dianggap berkemampuan luarbiasa dalam segala bidang.jika anak olahraga namun ber-IQ taraf rata rata,maka dianggap anak bodoh,pemahaman seperti itu tidak tepat IQ hanya mengukur kemampuan linguistik kebahasaan dan logika matematika,sedangkan kecerdasan mengacu pada kemampuan memecahkan masalah seperti apa EQ tanpa IQ ?sebuah survei di as pada 1918 mengenai IQ menemukan sesuatu yang berlawanan yang membahayakan: betapa skor IQ anak anak makin tinggi,namun kecerdasan emosional mereka semakin turun.
dari data hasi lsurvei pada 1970 dan 1980 terhadap orang tua dan para pendidik menunjukan bahwa anak anak generasi sekarang sering lebih mengalami persoalan emosional dibanding generasi terdahulu.mereka tumbuh dalam kesepian dan defresi,gampang marah,sulit diatur,cenderung cemas dan agresif.
perkelahian antara mahasiswa yang masih sering terjadi disamping peristiwa kekerasan kekerasan dalam kehidupan remaja termasuk maraknya pemalakan/pemerasan dikalangan anak anak pada anak remaja bahkan terjadi pad anak sd menguatkan hasil survey tersebut.survey tersebut berlanjut dengan peneltian terhadap ratusan ribu pekerja dari tingkat bawah hingga tingkat manajer puncak.dari survey ini ditemukan suatu inti kemampuan pribadi dan sosial yang sama ,yang terbukti menjadi kunci utama keberhasilan pekerjaan dan hidup yaitu perlunya kecerdasan emosional yang harus selalu meningkat
Daniel golemen,dalam bukunya'emotional intelligence'1994 menyatakan bahwa:konstribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20% dan sisanya yang 80% ditentukan oleh beberapa paktor yang disebut kecerdasan emosional.dari nama teknis itu ada yang bependapat bahwa kalau IQ mengangkat pungsi pikiran ,EQ mengangkat pungsi perasaan.orang yang ber IQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya,bisa mengusahakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat
umumnya orang beranggapan hasi tes IQ berkaitan dengan kecerdasan.anak ber IQ 130 dianggap berkemampuan luarbiasa dalam segala bidang.jika anak olahraga namun ber-IQ taraf rata rata,maka dianggap anak bodoh,pemahaman seperti itu tidak tepat IQ hanya mengukur kemampuan linguistik kebahasaan dan logika matematika,sedangkan kecerdasan mengacu pada kemampuan memecahkan masalah seperti apa EQ tanpa IQ ?sebuah survei di as pada 1918 mengenai IQ menemukan sesuatu yang berlawanan yang membahayakan: betapa skor IQ anak anak makin tinggi,namun kecerdasan emosional mereka semakin turun.
dari data hasi lsurvei pada 1970 dan 1980 terhadap orang tua dan para pendidik menunjukan bahwa anak anak generasi sekarang sering lebih mengalami persoalan emosional dibanding generasi terdahulu.mereka tumbuh dalam kesepian dan defresi,gampang marah,sulit diatur,cenderung cemas dan agresif.
perkelahian antara mahasiswa yang masih sering terjadi disamping peristiwa kekerasan kekerasan dalam kehidupan remaja termasuk maraknya pemalakan/pemerasan dikalangan anak anak pada anak remaja bahkan terjadi pad anak sd menguatkan hasil survey tersebut.survey tersebut berlanjut dengan peneltian terhadap ratusan ribu pekerja dari tingkat bawah hingga tingkat manajer puncak.dari survey ini ditemukan suatu inti kemampuan pribadi dan sosial yang sama ,yang terbukti menjadi kunci utama keberhasilan pekerjaan dan hidup yaitu perlunya kecerdasan emosional yang harus selalu meningkat
Daniel golemen,dalam bukunya'emotional intelligence'1994 menyatakan bahwa:konstribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya sekitar 20% dan sisanya yang 80% ditentukan oleh beberapa paktor yang disebut kecerdasan emosional.dari nama teknis itu ada yang bependapat bahwa kalau IQ mengangkat pungsi pikiran ,EQ mengangkat pungsi perasaan.orang yang ber IQ tinggi akan berupaya menciptakan keseimbangan dalam dirinya,bisa mengusahakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat
dimohon saranya terimakasih