Sesuatu yang Dikeluarkan Zakatnya, dan Bukan dari Harta Simpanan.namanya zakat itu tidak pandang harta yang dgunakan atau disimpan,yang digunakan sehari hari seperti makanan yang simpanan seperti emas perak dsb.semua wajib dikeluarkan zakatnya ketika telah nisob
حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ أَسْلَمَ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ
خَرَجْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَلَحِقَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ
لَهُ قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ
وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ } قَالَ لَهُ ابْنُ
عُمَرَ مَنْ كَنَزَهَا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهَا فَوَيْلٌ لَهُ إِنَّمَا
كَانَ هَذَا قَبْلَ أَنْ تُنْزَلَ الزَّكَاةُ فَلَمَّا أُنْزِلَتْ جَعَلَهَا
اللَّهُ طَهُورًا لِلْأَمْوَالِ ثُمَّ الْتَفَتَ فَقَالَ مَا أُبَالِي لَوْ
كَانَ لِي أُحُدٌ ذَهَبًا أَعْلَمُ عَدَدَهُ وَأُزَكِّيهِ وَأَعْمَلُ فِيهِ
بِطَاعَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
1458-1814. Dari Khalid bin Aslam —bekas budak Umar bin Khaththab— ia
berkata, "Aku keluar bersama Abdullah bin Umar, kemudian seorang A'rabi
menemuinya dan menanyakan kepadanya tentang firman Allah, "Dan orang-orang
yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah...
" (Qs. At-Taubah (9): 34) Maka Ibnu Umar berkata kepadanya, "Orang yang
menyimpannya dan tidak menunaikan zakatnya, maka baginya neraka, hanya saja
(ayat) ini berlaku sebelum diturunkannya perintah zakat, dan tatkala (ayat
perintah zakat) diturunkan, maka Allah menjadikan zakat sebagai pensucian
terhadap harta-harta. Kemudian ia menoleh dan berkata, "Aku tidak peduli,
kalau saja aku memiliki emas sebesar gunung uhud, aku mengetahui jumlahnya
dan akan menunaikan zakatnya, dan aku melakukan ini karena (semata-mata)
taat kepada Allah Azza wa Jalla." Shahih: Ash-Shahihah (2/96-97)
حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ أَسْلَمَ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ
خَرَجْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَلَحِقَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ
لَهُ قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ
وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ } قَالَ لَهُ ابْنُ
عُمَرَ مَنْ كَنَزَهَا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهَا فَوَيْلٌ لَهُ إِنَّمَا
كَانَ هَذَا قَبْلَ أَنْ تُنْزَلَ الزَّكَاةُ فَلَمَّا أُنْزِلَتْ جَعَلَهَا
اللَّهُ طَهُورًا لِلْأَمْوَالِ ثُمَّ الْتَفَتَ فَقَالَ مَا أُبَالِي لَوْ
كَانَ لِي أُحُدٌ ذَهَبًا أَعْلَمُ عَدَدَهُ وَأُزَكِّيهِ وَأَعْمَلُ فِيهِ
بِطَاعَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
1458-1814. Dari Khalid bin Aslam —bekas budak Umar bin Khaththab— ia
berkata, "Aku keluar bersama Abdullah bin Umar, kemudian seorang A'rabi
menemuinya dan menanyakan kepadanya tentang firman Allah, "Dan orang-orang
yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah...
" (Qs. At-Taubah (9): 34) Maka Ibnu Umar berkata kepadanya, "Orang yang
menyimpannya dan tidak menunaikan zakatnya, maka baginya neraka, hanya saja
(ayat) ini berlaku sebelum diturunkannya perintah zakat, dan tatkala (ayat
perintah zakat) diturunkan, maka Allah menjadikan zakat sebagai pensucian
terhadap harta-harta. Kemudian ia menoleh dan berkata, "Aku tidak peduli,
kalau saja aku memiliki emas sebesar gunung uhud, aku mengetahui jumlahnya
dan akan menunaikan zakatnya, dan aku melakukan ini karena (semata-mata)
taat kepada Allah Azza wa Jalla." Shahih: Ash-Shahihah (2/96-97)
dimohon saranya terimakasih